Saatku menerawang kelangit yang tak bertepi
Pikiran dan qalbuku, sumeringah melihat bintang gemintang
Menikmati ayat suci alam
Seperti banyak lukisan dibuku tua
Tiba tiba, ada yang membisik ketelinga kiri
Aku tuhan palsu
Mau apa? Kutanya
dia terus mengoceh.
Mengaduk aduk semua cell yang ada dilorong otaku
kemudian kunyahannya dimuntahkan ke muka ku
baru aku ngeuh
ada bau tercium
Tuhan palsu itu berbisik lagi
Aku tidak menurunkan buku
Kenapa?
Karena aku tuhan.
Loh?
Aku bisa membuat kamu mengerti
tak harus membaca dan mendengar
Kok bisa?
Karena aku tuhan
Terus?
Aku juga tidak punya pesuruh.
Tidak perlu
Kenapa?
Karena aku tuhan
Jadi kamu itu siapa?
Aku sendiri tak bisa menjawab
Kenapa?
Karena aku tuhan