Air Asia QZ 8501 – Pengalaman Ditching di Laut

air asia

Pesawat Helicopter yang saya tumpangi, mendarat darurat di laut, dan kemudian dalam waktu beberapa detik, pesawat terbalik, kemudian penumpang dalam waktu  maximal 7 detik harus mampu keluar dari dalam pesawat yang terbalik di dalam laut itu. Saya gagal, karena tidak bisa membuka safety Belt. Saya diselematkan oleh para instruktur saat itu. Hampir mati, karena saya terikat dalam kursi, tidak bisa membuka safety Belt.

Begitulah pengalaman saya, ketika mengikuti Training on Tropical BOSIET, untuk mendapatkan certificate bisa terbang dengan Helicopter terbang off shore dari OPITO Approval.

Karena saya gagal pada ditching pertema, jadi saya harus kembali di tenggelamkan lagi dalam heli tersebut, setelah di beri pengarahan dan di tenangkan, yang pada akhirnya, saya bisa keluar dari heli yang tenggelam itu, sebelum 7 detik, dengan membuka safty belt lalu, medobrak jendela kaca di sebelah, dan kemudian meluncurlah saya keluar pesawat tengelam dan bisa bernafas lagi.

Saat ini, saya bisa terbang off shore dengan setiap jenis Helicopter atau pesawat lainnya.

Saya sedang membayangkan pesawat Air Asia, kalau ditiching di laut, akan sulit bagi 155 penumpangnya, yang berada dalam pesawat besar, bisa survive.

An AirAsia flight from the Indonesian city of Surabaya to Singapore has lost contact with air traffic control shortly after asking for an unusual route.

Transport officials said the aircraft, flight number QZ 8501, lost contact with the Jakarta air traffic control tower at 6.17 a.m local time (11.17pm GMT).

One thought on “Air Asia QZ 8501 – Pengalaman Ditching di Laut

Leave a comment