Kenapa Melalui Jalan Radikal? Mereka yang tidak bersaudara dalam iman bisa bersaudara dalam kemanusiaan

Telah menjadi viral terutama di media-media sosial, ada beberapa aktifitas kelompok umat islam yang di beri label sebagai “gerakan kelompok Islam radikal”. Pers asing sering kali menyebut mereka sebagai the hard-liners. Opini Kelompok Radikal, hard liners, atau istilah lain juga, dengan konotasi negative (?), sebagai Jihadist, terbentuk dari ulah-ulah mereka juga. Mengapa? Sesederhana referensinya, teori komunikasi, atau teori da’wah, yaitu bila audience/mustami gagal faham, yang salah adalah si pembicaranya atau da’inya. Itu saja.

Sudah lama saya merenung, dan ingin menulis hal ini, ahirnya saya mulai di hari pertama bulan suci ramadhan ini. Atas permintaan beberapa teman juga. Tulisan ini, ibarat si 5 orang buta, yang diminta menjelaskan pengalaman meraba raba seekor gajah; Salah seorangnya mengatakan, kalau gajah itu bentuknya pipih, karena yang di pegang hanya bagian kupingnya saja. Itulah tulisan ini!. Hanya dari salah satu aspek saja.

Kembali kepada Label Islam Radikal itu. Saya mulai dengan suatu pertanyaan awal, mengapa itu terjadi? Apakah keliru yang menuding?. Atau salah yang berbuat? Tadi diatas sudah saya jawab, “tiada asap bila tiada api”, statement ini saya kutip untuk memperkuat premis saya tadi.

Supaya saya tidak berputar-putar, maka saya akan langsung saja memulai dengan mengutip ayat quran ini;

Continue reading